KOINASIA
Legenda hidup MotoGP, Valentino Rossi nyatanya tidak tamat Sekolah Menengah Atas( SMA)

Dalam petikan wawancara bersama Graham Bensinger, Valentino Rossi menggambarkan pengalaman hidupnya yang tidak terlupakan. Rossi diambang opsi lanjut sekolah ataupun balapan.

" Di sekolah merupakan perihal yang tidak gampang bagiku, pada awal mulanya tidak sangat kurang baik. Tetapi pada tahun terakhir saya cuma mau memenangkan balapan," kata Rossi dilansir dari channel YouTube Graham Bensinger, Kamis( 1/ 12/ 2022).

" Ini merupakan periode yang tidak bakal terlupakan dari hidupku, sebab di tahun 1995 saya dapat mencapai kejuaraan balapan di Eropa. 3 besar dapat balapan di kejuaraan dunia. Jadi saya membuat kontrak dengan Aprilia pada tahun 1996. Ini semacam mimpi jadi realitas," cerah ia.

Bolos sekolah jadi opsi Rossi bila berjumpa dengan agenda balapan. Tetapi Rossi diancam tidak dapat lulus pembelajaran setingkat SMA bila dirinya bolos lagi di tahun terakhirnya, sementara itu laki- laki kelahiran 16 Februari 1979 itu lagi merangkai mimpinya jadi pebalap dunia.

" Perkaranya dikala terletak di kejuaraan dunia, kalian wajib terletak di luar rumah sepanjang satu bulan penuh. Serta pada bulan Maret, April terletak di sekolah itu berarti sebab mereka membuat banyak pekerjaan. Pihak sekolah juga mengatakan kepadaku bila kalian berangkat( balapan), kalian keluar, kalian tidak hendak naik tahun depan," kata Rossi.

Lanjut Rossi, berolahraga balapan sepeda motor kala itu dikira kurang terkenal serta menjanjikan. Jadi pihak sekolah tidak banyak menunjang karier Rossi di atas lintasan. Rossi juga coba mendobraknya.

Darah balap yang mengalir dari si bapak Graziano Rossi ikut mendesak The Doctor memilah balapan. Keputusan putus sekolah serta lanjut balapan jadi opsi yang diambil Valentino Rossi usai berdiskusi dengan bapaknya. Sebaliknya si bunda, Stefania Palma lebih bahagia anaknya menjabat universal tidak hanya pebalap.

" Jadi saya membuat keputusan bersama dengan ayahku. Apa yang wajib dicoba, jadi saya ambil kejuaraan dunia serta memutuskan menyudahi sekolah," kata ia.

" Ya benar( keputusan susah buat orang tua), terlebih mereka menemukan tekanan dari sekolah. Spesialnya bunda ku, tetapi ayahku pula sih. Mereka mau saya menuntaskan pembelajaran. Tetapi bagiku ini merupakan keputusan yang benar," sambung ia.

Terlepas dari masa sekolahnya, Rossi sukses meyakinkan diri selaku pebalap berhasil. Ia pula mengharumkan kampungnya Tavullia, Italia ke kancah dunia.

Rossi apalagi jadi wujud yang mempengaruhi di ajang dunia balap MotoGP. Atas prestasinya, Rossi dianugerahkan gelar kehormatan dari Urbino University, Italia pada 31 Mei 2005 silam. 

Most Liked Articles
Follow on Instagram